HALO !

SAYA SEORANG

image
Halo,

Saya Erlangga Riansyah

Junior TI yang berorientasi detail di bidang cybersecurity, network engine, web development dan linux administration. Terampil dalam mengoperasikan berbagai platform, memiliki kemampuan komunikasi lisan dan verbal yang baik, dan mampu menjelaskan masalah yang kompleks dalam istilah yang mudah dipahami.

Selain itu, saya juga merupakan seorang desainer. Berpengalaman 2+ tahun dalam graphic design, dengan menguasai beragam software seperti GIMP, CorelDRAW, dan Adobe Photoshop. Berpengalaman dalam pembuatan poster, surat undangan, dan visual untuk sosial media, web, dan aset lain untuk kebutuhan pemasaran.


Pendidikan
SMP Islam Nuurushshibyan

SMKS Al-Bahri Kota Bekasi

Teknik Komputer dan Jaringan

STT Terpadu Nurul Fikri

Teknik Informatika


Pengalaman
IT Support

PT. Presisi Cileungsi Makmur

-

-

-

-


Skill
Design
Programming
Networking
Cybersecurity

10

Klien

7

Project Dikerjakan

6

Project Selesai

6

Rekomendasi

APA YANG BISA SAYA LAKUKAN ?

Junior Teknisi Jaringan x IT Support

Melakukan pengembangan sistem jaringan, peningkatan dan evaluasi terhadap objek komputer, instalasi, dan software.

Back-end Developer

Database, scripting, dan arsitektur dari sebuah website.

Junior Cybersecurity

Melakukan implementasi, analisis risiko, audit eksternal dan internal, serta melakukan koordinasi rencana keamanan siber.

TULISAN

Cara remote MikroTik menggunakan Winbox


Melakukan konfigurasi melalui CLI memang tidaklah mudah. ada banyak sintaks/perintah yang harus kalian ingat. belum lagi perasaan bosan yang menghampiri lubuk hati kita saat melakukan konfigurasi, membuat otak kalian semakin pusing. wkwkwk.

Bercanda guys..

... back to the topic. defaultnya MikroTik RouterOS itu berbasis CLI. mau tidak mau kita harus mengingat setiap perintah disana. tetapi tenang, Winbox dan WebFig hadir untuk mengatasi masalah kalian yang satu ini.

Remote MikroTik via WinBox

Disini saya menggunakan VirtualBox untuk menjalankan MikroTik RouterOS. jika kalian menggunakan router asli, tenang saja langkah-langkahnya tidak jauh berbeda kok.

Pertama sekali, kalian harus punya WinBox. jika belum, download dulu disini. setelah itu scroll kebawah hingga kalian menemukan MikroTik Utility


Pilih versinya dan download.

Sampai disini saya asumsikan kalian sudah memiliki Winbox ya.

Sekarang kita buka MikroTik RouterOS-nya..

.. dan login

Untuk setting adapter di VirtualBox, kalian bisa pakai Host-only adapter dan Bridged adapter. 

Remote MikroTik via Winbox: Host-only adapter

Agar lebih jelas saya praktekkan semuanya saja ya, dimulai dari host-only.

Masuk ke settings > Network, atau jika kalian sudah terlanjur menyalakan vm-nya, bisa masuk ke Device > Network > Network Settings di bar bagian atas.

seperti ini penampakan Network Setting-nya


Pastikan host-only ya guys..

.. kalau sudah, sekarang kita setting IP untuk adapter tersebut di MikroTik dengan perintah 

[admin@mikrotik] > ip address add address=(masukkan IP disini) netmask=(subnetmask) interface=(interface yang ingin di-isi IP)

Contoh






Interfacenya sesuaikan dengan interface host-only adapter ya, adapter 1 = ether 1.

Selanjutnya kita setting IP di Hostnya, disini saya menggunakan Windows 10 sebagai OS Host. untuk mengaturnya, masuk ke Control Panel > Network and Internet > Network and Sharing Center

Pilih Change adapter settings


Klik kanan di VirtualBox Host-only, lalu pilih Properties


Pilih Properties lagi di Internet Protocol version 4 (IPv4)


Atur deh IP-nya, untuk gateway di isi dengan IP MikroTik ya.



Kenapa IP Host harus 192.168.1.2?

Karena ngikut gateway guys. IP gateway kan 192.168.1.1, nah untuk IP Host kita bebas milih IP antara 192.168.1.2 sampai 192.168.1.254. diatas itu saya pakai 192.168.1.2, biar ga ribet hehe

asalkan jangan 192.168.1.1 lagi ya..

... kalau begitu ya tidak bisa nyambung.

Kok sampai 254 doang? kenapa ga 255 atau 256?

Nah ini dia, kita bertemu dengan materi Subnetting. saya tidak akan bahas materi Subnetting disini, tetapi saya akan review sedikit.

Jadi tiap rentang IP itu sebenarnya terdiri dari beberapa bagian, salah satunya IP Network dan Broadcast. dalam kasus ini, IP 192.168.1.1 itu memiliki IP Network 192.168.1.0 dan IP Broadcast 192.168.1.255

itulah alasan kenapa kita cukup sampai 254 saja dan tidak boleh memakai 255, karena rentang ke-255 dipakai untuk Broadcast ya kawan-kawan..

... dan IP diatas itu termasuk IP Private.

Untuk lebih jelasnya akan saya jelaskan di lain artikel ya.

Oke lanjut!

Jika sudah, sekarang mari kita buka Winbox-nya.



Hore, sudah terbaca guys. tinggal connect saja deh


Remote MikroTik via Winbox: Bridged adapter

Sebenarnya langkah-langkahnya sama saja dengan host-only. namun jika kita menggunakan Bridged, maka kita harus mengosongkan IP MikroTiknya terlebih dahulu.

gunakan perintah ip address remove (nomor list IP)




lalu setting adapternya menjadi Bridged



... Sekarang kita buka Winbox lagi!



Connect ke IP 0.0.0.0 itu ya..

kalau kalian bingung kenapa bisa 0.0.0.0? jawabannya ada diatas.

barusan kan kita hapus IP, makanya disana jadi kosong hehe

Berikut tampilan sesudah login



Nah kira-kira begitu deh..

Saya rasa cukup jelas sampai disini. Jika kalian masih belum mengerti ataupun punya pertanyaan, silahkan ajukan di kolom komentar ya. see you!

Cara mengubah nama Router MikroTik (System Identity)


Sebagai awalan dalam mempelajari MikroTik, adalah hal yang tepat bagi kita untuk belajar dari yang "gampang" terlebih dahulu. Karena memang konfigurasi di Router MikroTik ini tidak kalah ribetnya dengan Cisco. kalau langsung ke tengah materi kan bingung jadinya hehe


Dan di artikel pertama kita ini, saya akan membahas tentang bagaimana cara mengganti nama router MikroTik?


Sebelum saya jabarkan caranya, kalian harus tahu dulu nih kenapa sih kita harus ganti nama? memangnya penting ya ganti nama?


Dengan mengganti nama, atau disini sering disebut dengan istilah System Identity, router kalian akan memiliki nama pengenal yang unik saat sistem lain mengidentifikasi router kalian. seperti misalnya saat mengakses layanan seperti DHCP, ataupun Neighbor Discovery.


Jika kita tidak menyetting System Identity ini, maka jika ada sistem lain yang ingin mengidentifikasi router kita, mereka akan mendeteksi nama "MikroTik"


karena memang default system identity di router mikrotik adalah "MikroTik"


Okelah mungkin tidak masalah jika sistem tersebut mendeteksi satu router kalian saja. tetapi jika router tersebut berjumlah banyak, maka sistem akan kebingungan. bukan sistemnya sih, tapi orang yang memegang sistem tersebut. karena mereka akan bertemu dengan banyak router yang bernama "MikroTik"


Biasanya di router selain mikrotik, System Identity ini sering disebut dengan Hostname.


Nah jika kalian sudah paham betapa pentingnya mengatur system identity ini, sekarang kita lanjut ke tutorialnya.


Untuk menggantinya cukup mudah sobat, kalian hanya perlu mengetikkan perintah dibawah


[admin@MikroTik] > /system identity set name=(masukkan nama disini)


Contoh:



Mudah bukan?


Eitss tunggu dulu. saya akan jelaskan lagi nih, bagaimana cara perintah tersebut bekerja?


Pada dasarnya, perintah pada MikroTik ini sama dengan Linux. karena memang dari Linux juga, tetapi dengan sedikit modifikasi. Jika kita perhatikan, perintah diatas itu menunjukkan "alur" dari proses pergantian System Identity.


Begini kalau kita ganti System Identity via Winbox,


Pertama masuk ke System, lalu pilih Identity



Dan ini dia versi GUI dari perintah set name= ....



Paham kan guys? jadi kalau kalian sudah terbiasa memakai Winbox atau mengkonfigurasi router melalui GUI, maka kalian tidak usah takut "tidak hafal" sintaks guys.


Yaudah, mungkin segini aja ya dari saya. semoga kalian paham dan artikel ini bisa bermanfaat bagi banyak orang!

Militer AS yang sulit tinggalkan Windows XP



Hampir sebagian besar perusahaan-perusahaan sekarang memilih untuk meningkatkan sistem operasi mereka ke versi terbaru Microsoft Windows. mereka pun umumnya tidak khawatir tentang konsekuensi, ataupun rumitnya adaptasi ke sistem operasi baru itu. karena perusahaan dapat mempekerjakan staff IT-nya untuk mengurus perihal tersebut tanpa takut konsekuensi hidup dan mati.


Tetapi, itu tidak berlaku di Departemen Pertahanan Amerika Serikat. mereka harus mempertimbangkan risiko keamanan siber dan konsekuensi yang bersifat fatal jika meninggalkan sistem operasi lama seperti Windows XP. ya walaupun dalam sistem operasi lama pun tidak menutup kemungkinan ada resiko keamanan. konsekuensi mereka adalah hidup dan mati, oleh karena itu tidak 'mudah' bagi mereka untuk beradaptasi di OS baru.


“Banyak sistem yang secara langsung memengaruhi kehidupan, keselamatan, dan kesehatan tentara dan warga sipil kami." kata Thomas Sasala, direktur Pusat Integrasi Arsitektur Angkatan Darat AS.


Hubungan lama militer AS dengan Windows XP bukanlah hal yang baru. Banyak pengguna dan perusahaan PC masih berpegang teguh pada Windows XP lama setelah debutnya pada tahun 2001 dan menolak untuk upgrade ke versi Windows yang baru. 


Pada tahun 2014, ketika Microsoft secara resmi menghentikan dukungan untuk sistem operasi tua, Windows XP masih menyumbang 30 persen dari sistem operasi di seluruh dunia. Pada saat itu, 3 persen dari beberapa juta komputer di AS masih menggunakan Windows XP.


Di tahun yang sama, ada seorang pejabat Angkatan Laut AS mengeluarkan arahan berjudul "Upaya Pemberantasan Windows XP". Tetapi tujuan dari arahan itu seringkali dianggap sulit, itulah sebabnya AS merasa lebih baik memberikan kontrak jutaan dolar kepada Microsoft untuk mendukung sistem khusus yang berjalan pada Windows XP, Windows 2003, dan OS lawas lainnya dibandingkan mengganti dengan yang baru.


Seiring berjalannya waktu, kerugian dari menggunakan sistem komputasi lama mulai terasa. Sistem lama bagaimanapun juga tertinggal di belakang komputasi baru. Para personel militer juga mungkin merasa sulit untuk menggunakan sistem lama karena antarmuka/UI yang ketinggalan zaman ataupun membosankan. 




Tetapi risiko terbesar bagi militer AS sebenarnya ada di cybersecurity, sama seperti resiko OS lawas. Versi terbaru Microsoft Windows mendapatkan keuntungan dari para user yang membantu menemukan kerentanan atau bug melalui penggunaan komputer normal. Itu juga merupakan pertimbangan mengingat bagaimana peretas mungkin saja akan mencari bug juga di Windows XP atau sistem lawas lainnya yang digunakan oleh militer AS.
 

“Bahkan jika Anda membayar Microsoft untuk menambalnya, yang tidak Anda miliki adalah manfaat dari jutaan atau milyaran pengguna yang menemukan kekurangan dalam waktu nyata dan kemudian Microsoft melompat untuk menambalnya,” kata Dion-Schwarz.


Seperti apa yang dikatakan oleh Dion-Schwarz, meskipun militer AS membayar jutaan dolar untuk pelayanan support ke Microsoft, tetapi mereka tidak mendapatkan 'keuntungan' dari para user yang melaporkan bug, yang mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari saat menggunakan komputer. karena kebanyakan dari pengguna saat ini menggunakan OS terbaru.


Namun di awal tahun 2016, militer AS berkomitmen untuk meningkatkan komputer di seluruh organisasi mereka agar menggunakan Microsoft Windows 10. Pengumuman tersebut muncul 8 bulan setelah Angkatan Laut AS meneken konrak dengan Microsoft untuk meminta layanan support pada Windows XP dan produk Microsoft lawas lainnya. 


Kontrak tersebut membuat Angkatan Laut AS disorot banyak media berita karena tetap menggunakan Windows XP.


Departemen Pertahanan AS pun berupaya untuk menyelesaikan peningkatan versi ke Windows 10 pada akhir tahun 2018 lalu. meskipun begitu, beberapa produk Windows lawas masih digunakan. 

Angkatan Darat AS sendiri meningkatkan sekitar 950.000 komputer kantor mereka ke Windows 10 dan menjadi cabang militer besar AS pertama yang menyelesaikan peningkatan ke Windows 10 pada bulan Januari 2018. 


Seterusnya, Angkatan Udara AS menargetkan penyelesaian peningkatannya pada bulan Maret 2018, sedangkan Angkatan Laut di musim panasnya.


Daftar Pustaka:
1. Slate
2. CyberScoop (Gambar)
3. Fortune (Gambar)

Belajar JavaScript #1: Pengenalan JavaScript



Sejarah JavaScript bermula ketika Brendan Eich merancang bahasa pemrograman tersebut di Netscape Communications pada tahun 1995. Netscape dan Eich merancang JavaScript sebagai bahasa skrip untuk digunakan bersamaan di browser web perusahaan, Netscape Navigator. 


Awalnya JavaScript dikenal sebagai LiveScript, tetapi Netscape mengubah namanya menjadi JavaScript sehingga mereka bisa memposisikan JavaScript sebagai pendamping untuk bahasa Java, produk dari mitra mereka, Sun Microsystems. Terlepas dari beberapa kesamaan sintaksis, pada dasarnya JavaScript sama sekali tidak terkait dengan bahasa pemrograman Java. 


Setelah dirilis, semakin banyak browser mulai menambahkan dukungan JavaScript. Namun sebagian besar sejarah JavaScript tidak dianggap serius sebagai bahasa pemrograman. Rilis awal JavaScript mengalami masalah kinerja dan keamanan, dan pengembang pun tidak memiliki alternatif untuk masalah itu.


Awal popularitas JavaScript meningkat drastis.


Hingga sampailah kita pada tahun 2008, ketika Chrome V8 menjadi titik balik untuk JavaScript. Perkembangan JavaScript selanjutnya memungkinkan developer untuk membangun aplikasi berbasis browser yang canggih dengan kinerja yang bersaing dengan aplikasi desktop dan seluler. Tidak lama setelah itu juga, Ryan Dahl merilis Node.js. 


Node.js menyediakan cara untuk menjalankan kode JavaScript dari luar browser. Ini membebaskan JavaScript dari batasan browser dan langsung mengangkat popularitas JavaScript hingga saat ini. Sekarang, kalian bisa menggunakan JavaScript untuk menulis semua jenis aplikasi, termasuk aplikasi browser, server, seluler, dan desktop. Sebagian besar perusahaan online besar saat ini, termasuk Facebook, Twitter, Netflix, dan Google, semuanya menggunakan JavaScript dalam produk mereka.


JS Sekarang.


JavaScript telah berkembang jauh saat ini. Standar JavaScript yang diusulkan pertama kali sebagai ECMAScript 1 pada tahun 1997, pada akhir 2018 sudah masuk dalam iterasi yang ke-9 (ES 2018). Perbedaan antara spesifikasi yang dijelaskan dalam ECMAScript 1 dan ES 2018 sangat besar. menggambarkan bahasa yang berbeda. Dalam beberapa tahun terakhir, JavaScript telah mengalami perubahan besar. Tidak semua orang setuju dengan setiap perubahan, tetapi, jika digabungkan, mereka membuat JavaScript menjadi bahasa yang lebih kuat, aman, dan ekspresif. 


Komunitas JavaScript saat ini bisa dibilang salah satu komunitas paling aktif. Terkadang setiap minggu kita bisa melihat rilis, kerangka kerja, dan pustaka baru. Semua ini menunjukkan berarti JavaScript memiliki masa depan yang menarik. Dan sekarang adalah saat yang tepat untuk mempelajari JavaScript!


Jadi, apakah kamu tertarik untuk mempelajari JavaScript?


Nantikan artikel #2 selanjutnya!

Ngobrol seputar Sistem Operasi dan Linux


Kalian mungkin sudah akrab dengan Microsoft Windows ataupun Apple Mac OS X. Windows dan OS X  sendiri merupakan perangkat lunak khusus yang disebut sebagai Sistem Operasi (disingkat OS).


Sistem operasi itu apa sih?


Tujuan dari sebuah sistem operasi (sering disingkat OS) adalah berfungsi sebagai semacam fondasi untuk menjalankan perangkat lunak lain yang ada di dalamnya. Jika OS tidak berjalan di komputer, maka tidak ada perangkat lunak yang akan berfungsi. Selama bertahun-tahun perkembangan teknologi, ada banyak Sistem Operasi yang tersedia, tetapi kebanyakan orang hanya akrab dengan satu atau dua saja, biasanya Windows dan OS X. 


Didalam dunia server, saat ini ada OS "lain" yang kemungkinan besar sedang kalian gunakan saat ini, dan OS itu adalah Linux. Faktanya, situs web yang kalian baca saat ini juga berjalan di atas Linux loh. 


Linux menyumbang sebagian besar pasar Sistem Operasi server, tetapi apakah kita bisa menjalankan Linux di komputer desktop kita? jawabannya, bisa. Memang sebagian besar OS Linux yang dibuat khusus untuk keperluan server menggunakan CLI sebagai kontrolernya. namun ada banyak dari distribusi tersebut yang menyediakan versi GUI-nya juga.


Dua versi Linux desktop (GUI) paling populer adalah Ubuntu dan Fedora.


Sekarang mungkin kalian akan bertanya pada diri sendiri, "mengapa saya harus menggunakan linux?" Ini adalah pertanyaan yang sangat bagus. Bagi banyak orang, tetap berada di lingkungan Windows atau OS X adalah keputusan yang tepat, tetapi ada alasan bagus untuk melihat di luar opsi tersebut. 


Kenapa harus Linux ya ngab?


Ga harus juga sih. intinya Linux gratis. Kalian tidak perlu membayar sepeser pun untuk menggunakannya. Cukup download, dan instal di komputer kalian. Selain itu, Linux juga menyediakan banyak perangkat lunak gratis untuk pekerjaan sehari-hari mulai dari pengeditan dokumen dan spreadsheet hingga pengeditan gambar dan audio tingkat profesional.


Tetapi, ada beberapa kekurangan Linux yang bagi sebagian orang, menjadi alasan untuk tidak meninggalkan lingkungan Windows atau OS X yang sudah mereka anggap nyaman. Jika kalian memiliki perangkat lunak atau perangkat keras khusus yang kalian gunakan di Windows atau OS X, maka perangkat lunak tersebut tidak bisa kalian jalankan di Linux. 


Bisa sih, sebenernya ada caranya. tapi ya ga segampang di Windows atau OS X-nya langsung deh. 


Yap intinya Linux menghadirkan alternatif yang sangat menarik buat kalian coba. Linux juga berhasil menjadi salah satu Sistem Operasi modern yang paling populer. Ada banyak banget perangkat lunak gratis yang bisa kalian jelajahi yang tidak hanya gratis untuk diunduh dan digunakan, tetapi juga bebas untuk dimodifikasi dengan cara apa pun yang kalian mau. 


"Linux sebagai Sistem Operasi mewakili kebebasan baru dalam dunia komputasi." - Erlangga Riansyah, 2021


Daftar Pustaka:

- Wikipedia

List Sertifikasi

Kontak
ERLANGGA RIANSYAH
+62-856-9373-4765
Kabupaten Bogor, Jawa Barat